Untuk pertama kalinya, peringatan HUT Gunungkidul diramaikan dengan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Ratusan seniman campursari berhasil memecahkan rekor pentas campursari selama 90 jam non stop atau selama lima hari empat malam. Bertempat di Alun-Alun Wonosari, pemecahan rekor sendiri telah dimulai sejak Sabtu (21/05/2016) malam lalu dan berakhir pada Rabu (25/05/2016) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Suasana pada malam pemecahan rekor sendiri sangat semarak. Puluhan ribu warga masyarakat rela berdesak-desakan untuk menyaksikan momen langka tersebut. Warga sendiri sudah hadir sejak sore hari. Menjelang pukul 21.00 WIB, dimotori oleh Wakil Bupati Immawan Wahyudi, Pj Sekda Supartono, perwakilan dari MURI, dan sejumlah pejabat penting berdiri untuk melakukan penghitungan mundur. Tepat pukul 21.00 WIB suasana menjadi sangat riuh lantaran berarti target pemecahan rekor telah tercapai, yakni 90 jam. Hadirin ramai-ramai menyalakan kembang api dan tak lama kemudian pesta kembang api pun menghiasi udara. Dari atas panggung situasi tak kalah ramai, gabungan artis-artis campursari beken seperti Dhimas Tedjo, Cak Dikin, Gareng dan yang lainnya tampil bersama sembari ikut merayakan momen pemecahan rekor.
Ditemui, inisiator acara megakonser campursari, Cak Dikin mengaku terharu dengan kerja keras rekan-rekannya. Atas dukungan yang melimpah ruah dari para seniman hingga para donatur, acara pemecahan rekor ini bisa terselenggara.
"Akhirnya kami berhasil mengharumkan nama Gunungkidul di tingkat nasional dan harapannya bisa sampai tingkat internasional," papar Cak Dikin.
Ia berharap pemecahan rekor ini bisa menjadi tonggak awal bagi para seniman campursari khususnya untuk tetap berkarya. Campursari disebut Cak Dikin merupakan budaya asli Gunungkidul yang harus dijaga dan dilestarikan.
"Terima kasih atas kerjasama semua rekan-rekan sehingga acara bisa berlangsung dengan lancar hingga akhir," tutur dia.
(wahyu)
http://sorotgunungkidul.com/berita-gunungkidul-16906-sah-pentas-campursari-pecahkan-rekor-muri.html
