Campursari, Pelepas Kerinduan Masyarakat Jawa di Tanah Mandar

21 September 2016

Wonomulyo selain terkenal dengan kekuatan ekonominya di tingkatan regional Sulbar. Wonomulyo juga terkenal sebagai wilayah yang sangat plural dalam segala hal.


Salah satu buktinya ialah kehadiran musik campursari dalam setiap resepsi pernikahan atau acara khusus di tanah Mandar.

Campur sari menghadirkan alunan musik yang sungguh merdu, lahir dari perpaduan alat musik tradisional seperti gamelang dan gong dipadukan dengan alat modern seperti gitar elektrik serta kyboard. Masyarakat Wonomulyo yang mayoritas penduduknya bersuku jawa, kehadiran campursari dalam resepsi acara khusus merupakan pelengkap kebahagiaan.

Seputarsulawesi.com berkesempatan menyaksikan kemeriahan acara pesta pernikahan di Desa Bumiayu kecamatan wonomulyo, Rabu (21/7).

Tidak mengenal tua maupun muda semuanya tumpah ruah di bawah panggung berjoget diiringi lagu -lagu berlirikkan jawa yang banyak dinyanyikan oleh biduan.

Bagi masyarakat Jawa sendiri yang banyak berdomisili di desa pada Kecamatan Wonomulyo seperti Bumiayu, Bumimulyo, Kebunsari, Sugihwaras dan lainnya. Campur sari merupakan kesenian yang menghubungkan mereka dengan keluarga mereka di Pulau Jawa yang telah terpisah tiga generasi, karena penduduk Jawa yang ada saat ini merupakan kolonialisasi pada tahun 1935 dan 1937.

 



(LRM)

http://seputarsulawesi.com/berita-campursari-pelepas-kerinduan-masyarakat-jawa-di-tanah-mandar-.html